Memori/ingatan berhubungan dengan
pengalaman masa lalu, yang pernah dilihat atau dialaminya, merupakan ribuan
kesan indera yang saling berhubungan. Ingatan adalah suatu yang membentuk jati
diri manusia yang membedakan dengan makhluk yang lain, ingatan memmberikan
rujukan pada masa lalu dan perkiraan pada masa depan. Ingatan merupakan
kumpulan reaksi elektronik yang runtut yang diaktifkan melalui beragam saluran
indriawi dan disimpan dalam jaringan saraf yang sangat rumit dan unik diseluruh
bagian otak.
Penyelidikan mengenai ingatan atau
memory mula-mula dilakukan oleh Ebinghaus (1885). Dalam penyelidikannya
mengenai memory dengan menggunakan wonsense syllabus(kata-kata yang tidak
berarti). Metode memory digunakan Ebinghaus sebagai kontrol pada proses
belajar(learning) dan recall pada materinya.
James Drever mengatakan bahwa ingatan
sebagai suatu kemampuan untuk menerima/memasukan(learning),
menyimpan(retention) dan mengeluarkan kembali(remembering) dari pengalaman
lampaunya.
Ingatan merupakan fungsi mental yang
kompleks untuk mengingat kembali apa yang pernah dialaminya atau dipelajari.
Ingatan banyak dipengaruhi oleh beberapa factor. Diantaranya ialah banyak
latihan, motivasi individu untuk mengingat isi materi, interval antara
memasukkan dan mengeluarkan kembali ingatan itu. Menurut Margovis dan Wood
Wortt ada tiga tahap ingatan, yaitu:
a.
Encoding(Memasukkan)
Fungsi memasukkan pada setiap orang berbeda-beda, karena sifatnya
subyektif. Adapun fungsi dari proses ini adalah meretrigasi informasi-informasi
yang di peroleh melalui kerja penerimaan rangsang(sensori reseptor) dan system
saraf pusat.
b.
Storage(Penyimpanan)
Informasi yang diterima oleh otak, hanya dapat terjadi
jika otak sudah siap dan jika informasi tersebut saling menguatkan maka ingatan
akan
semakin kuat. Disini otak akan mempertahankan atau
menyimpan informasi yang diterima.
c.
Retrieval(Pengeluaran)
Proses ini adalah memproduksi data atau informasi yang
pernah dimasukkan, proses ini menggambarkan kegunaaan dari proses storage,
karena jika tidak ditanya tentang suatu hal tidak mungkin kita
berhenti pada proses kedua, karena orang lain tidak akan
mengerti apa yang kita jawab.
(learning) (Remembering)
Menyimpan
(retention)
Beberapa sifat ingtan,
yaitu:
a.
Ingatan
yang cepat dan mudah
Intinya seseorang dengan cepat dan mudah menerima
kesan-kesan, misalnya ada orang yang cepat mengingat baik-baik suatu lagu dan
adapun yang lambat.
b.
Ingatan
yang luas
Artinya seseorang dapat menerima banyak kesan dalam
daerah yang luas.
c.
Ingatan
yang teguh
Artinya kesan yang diterima, tetap tidak berubah,
melainkan tetap sebagaimana pada waktu menerima.
d.
Ingatan
yang setia
Artinya kesan yang diterima tetap tida berubah,
sebagaimana pada waktu menerima.
e.
Ingatan
yang mengabdi patuh
Artinya kesan yang pernah dicamkan dengan mudah
diproduksi dengan lancar.
Kategori kegagalan dalam teori
Marguis-Wood Wortt ada dua yaitu:
1. Incersibility
Informasi itu ada, tetapi terletak pada tempat yang
salah.
2. Unavailability
Informasi
itu akan ditemukan adanya kegagalan dalam panggilan informasi dapat disebabkan
karena informasi tersebut tidak pernah disimpan. Disimpan tidak pada tempat
penyimpanan permanen atau mungkin mengalami proses tracessibility.
Menurut
Atkinson-Smiffin pada proses mengingat terjadi:
a.
Primary
Effect
b.
Ini
merupakan kemampuan mengingat yang baik untuk mengingat kembali data yang
diletakkan diawal daftar kata. Proses ini terjadi karena informasi tersebut
tidak bersaingan dengan informasi lain.
c.
Recancy
Effect
Merupakan
kemampuan yang baik uantuk mengingat kembali data yang diletakan diawal daftar
kata karena data tersebut tidak tertutup oleh data lain.
Sedangkan komponen-komponen
memory adalah:
1. Sensory Registery
Yaitu
ingatan dalam sekejap yang berbentuk:
a.
Echoic
stimulus yang ditangkap oleh indera pendengaran dan berbentuk sama.
b.
Iconic
stimulus yang ditangkap oleh indera penglihatan dan berbentuk bayangan.
2. Short Term Memory
Yaitu memory yang diperhatikan, di definisikan dan
dimasukkan dalam memory dengan segera, tetapi hilang dalam beberapa menit.
3. Long Term Memory
Yaitu
ingatan sesuatu yang dialami manusia yang disimpannya dalam jiwa dan
sewaktu-waktu dapat ditimbulkan kembali.
Teori-teori mengenai
kelupaan, yaitu:
1. Teori Athropy Decay
Kelupaan terjadi karena
traces/jejak-jejak memori itu hilang/rusak, yang sudah disimpan dalam pusat
memory tidak pernah diulang kembali/dipelajari kembali.
2. Teori Interferency
Kelupaan ini terjadi karena
informasi yang ada dalam pusat memory campur aduk dan saling menghambat satu
sama lain.
3. Motivated Learning
Kelupaan yang terjadi
karena ada motivasi/dorongan untuk melupakan.
4. Retrieval Failures
Menurut teori ini, kelupaan
itu terjadi karena adanya kunci-kunci atau petunjuk yang tidak jelas, akibatnya
individu gagal memunculkan kembali kedalam informasi-informasi yang pernah
diterima dalam memorinya.
5. Physiologis Theory
Menurut teori ini, kelupaan itu terjadi
karena adanya kerusakkan/gangguan pada fungsi syaraf di otak khususnya syaraf
yang berhubungan dengan memory.
Pada
penyelidikan tentang memory, ada beberapa metode yang di tempuh, yaitu:
1. The Learning Method
Sejauh
usia, waktu, atau usaha belajar yang di perlukan oleh subjek untuk dapat
menguasai materi.
2. The Relearning Method
Subyek
diminta untuk mempelajari kembali isi materi sampai kriteria yang telah
diberikan, ditemukan pada saat materi tersebut dipelajari pertama kali.
3. Metode Rekontruksi
Subyek
diminta untuk mengingat kembali, merekontruksi kembali materi yang telah
diberikan sehingga diketahui waktu dan kesalahan yang dibuat pada kriteria
tertentu.
4. Metode Mengingat Kembali
Subyek
diminta unhtuk mengingta kembali apa yang telah dipelajari dengan membuat
karangan atau dengan cara lain.
5. Metode Mengenal Kembali
Subyek
diberi latihan untuk mengetahui sejauhmana materi dapat dipelajari.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kapasitas memory adalah
1.
Intelegensi
2.
Serapan
gizi
3.
Jumlah
kata, contoh: jumlah kata yang kita ucapkan menurut setiap itemnya dapat
mempengaruhi jumlah item yang bisa kita ingat. Ketika setiap item memiliki
jumlah suku kata yang lebih banyak kita hanya bisa mengingatnya beberapa saja.
4.
Penundaan
atau campur aduknya informasi. Hall ini dapat menyebabkan kapasitas item yang
kita ingat merosot, hal ini juga dapat mengakibatkan kelupaan.
5.
Jenis
kata, jenis kata atau gabungan kata yang bermakna akan cenderung lebih mudah
diingat dibandingkan dengan kata-kata yang tidak berarti atau tidak
berhubungan. Contoh: merah-darah lebih mudah diingat dibandingkan merah-tidur.
Atkinson,
RI dan Richard. 1999. Pengantar Psikologi.
Jakarta; Penerbit Airlangga.
Walgito,
Bimo. 1994. Pengantar Psikologi Umum.
Yogyakarta; Andi Offset.
Widiana
Siwi Herlina, Kushartati Sri. 2009. Petunjuk
Praktikum Psikologi Eksperimen. Yogyakarta Fakultas Psikologi Universitas
Ahmad Dahlan